Warga Lingkungan RT 06 Desa Sriwidadi Rayakan Tradisi Lebaran Ketupat

 

Warga Lingkungan RT 06 Desa Sriwidadi  Rayakan Tradisi Lebaran Ketupat

Oleh: Slamet Riyadi

Sriwidadi, Minggu 6 April 2025; Suara takbir berkumandang dari pengeras suara Langgar Darussalam, menandai dimulainya Tradisi Lebaran Ketupat di lingkungan RT 06 Desa Sriwidadi. Malam ini, warga berbondong-bondong menuju Langgar Darussalam dengan membawa ketupat, opor, dan lauk pauk lainnya. Tradisi yang telah berlangsung puluhan tahun ini menjadi momen yang dinanti-nanti untuk mempererat tali silaturahmi setelah seminggu merayakan Idul Fitri.

Lebaran Ketupat, atau yang dikenal juga sebagai Syawalan, merupakan tradisi khas masyarakat Jawa yang diadakan pada hari ketujuh bulan Syawal. Di Desa Sriwidadi, kegiatan ini digelar setiap tahun dan dipusatkan di Langgar Darussalam. Menurut Ketua RT 06, Bapak Kodar, tradisi ini sudah ada sejak awal penempatan transmigrasi di desa ini.

"Awalnya, ini adalah bentuk syukur setelah seminggu lebaran Idul Fitri dan berpuasa sunah Syawal. Sekaligus, menjadi ajang berkumpul warga yang mungkin belum sempat bersilaturahmi saat Idul Fitri," ujarnya.

Dari siang, ibu-ibu sibuk menyiapkan hidangan di rumah masing-masing. Ketupat yang telah direbus semalaman dibelah, lalu diisi dengan sayur labu, kacang, atau opor ayam. Sementara bapak-bapak membantu mengatur tempat di halaman atau dalam Langgar. 


Tak lama setelah salat Magrib berjamaah, warga mulai duduk melingkar di atas tikar/karpet. Makanan yang dibawa dikumpulkan menjadi satu, lalu dibagikan secara merata. Suasana riuh rendah canda tawa mengisi ruang Langgar. Anak-anak berlarian dengan wajah ceria, sambil sesekali mengambil kue dan minuman yang disediakan.

"Yang penting kebersamaan. Meski hanya ketupat dan sayur sederhana, rasanya nikmat karena dimakan bersama," ujar, salah satu warga.

Bagi masyarakat RT 06, Lebaran Ketupat bukan sekadar makan-makan. Ada filosofi mendalam di balik tradisi ini. Ketupat, dengan anyaman rumit dari janur, melambangkan kesucian dan kesempurnaan setelah sebulan berpuasa. Sementara sayur labu yang sering menjadi isiannya menggambarkan kerendahan hati.

"Ketupat itu harus dibuka dengan hati-hati, seperti kita membuka hati untuk memaafkan," kata, sesepuh lingkungan yang turut hadir.

Di era serba digital, tradisi seperti ini mulai jarang ditemui di perkotaan. Namun, warga RT 06 tetap berkomitmen melestarikannya. Tradisi lebaran ketupat atau syawalan tetap dilaksanakan setiap tahunnya khususnya di lingkunga RT 06 Desa Sriwidadi, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas

"Kami ingin anak-anak tahu bahwa Lebaran bukan hanya THR dan baju baru, tapi juga tentang kebersamaan," ujar Pak Kodar.

Ketika malam mulai larut, acara ditutup dengan doa bersama. Sebelum pulang, warga saling berjabat tangan, mengucapkan "Mohon maaf lahir dan batin" sekali lagi. Tradisi Lebaran Ketupat di Langgar Darussalam bukan hanya sekadar ritual tahunan, melainkan pengingat bahwa di balik kesibukan sehari-hari, tali persaudaraan harus tetap terjaga.

#TradisiLebaranKetupat #SriwidadiBersatu #SyawalanPenuhMakna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Master Control ID 2025: Panduan Praktis Mengetahui Skor dan Status Indeks Desa

Musrenbang Tingkat Kecamatan Mantangai Tahun 2025

Haflah Akhirussanah Santri TPA Darul Athfal Desa Sriwidadi